Wednesday, December 3, 2008

BOS YANG SULIT

Pada saat hari pertama mask kerja kita merasa senang dan segala sesuatu berjalan dengan lancar, apalagi pekerjaan yang baru kita dapat itu sesuai dengan yang kita impikan, tapi ada satu yang tak boleh dilupakan bahwa tidak semua karyawan atau bos yang sejalan dengan pikiran kita, hari demi hari akan timbul perbedaan perbedaan, hingga membuat Anda ngedumel atau menyumpah. Apalagi bila Anda menemukan bos yang sulit, bos yang tampak biasa biasa saja saat mewawancara ternyata kini berubah menjadi Attila the hun. Anda tidak tahu bagaimanca cara mengatasi sikap bos yang gampang naik darah, permintaan permintaan yang tidak mask akal, dan mempermalukan Anda di depan umum. Anda mungkin sudah pernah mengalamin hal yang seperti ini atau belum sama sekali. Sebelum Anda mengajukan permintaan mengundurkan diri, ada baiknya Anda coba strategi menghadapi bos yang sulit berikut ini.

1. Ubah Cara Anda

Kebanyakan orang tidak selalu bersikap agresif. Biasanya ada hal-hal yang memicunya. Jika hal seperti ini yang terjadi terhadap bos Anda, coba telusuri hal-hal apa saja yang bisa membuatnya jengkel, lalu coba hindari gangguan-gangguan yang masih dalam batas jangkauan Anda. Misalnya, jika dia marah karena Anda ceroboh dalam mengetik, coba lebih teliti. Sebelum menyerahkan ketikan, coba diperiksa lagi.
2. Tetap Tenang
3. Yang harus Anda hadapi adalah isi dari kemarahan bos Anda, bukan pada kata katanya yang menyakitkan hati dan telinga. Usahakan tenang jangan gemetar, gagap atau minta maaf, karena ada orang y ang benar benar senang menggertak dan sikap pasif Anda akan membuat Anda menjadi sasaran empuk. Kemarahannya justru makin menjadi jadi jika Anda diam saja. Tapi jika Anda mengatakan sesuatu, dia akan kaget dan kembali kesadarannya. Jangan memasukan kata kata itu ke dalam hati dan berikan penjelasan dengan penuh percaya diri. Hanya saja, sebelumnya pelajari dulu sifat bos Anda. Apakah termasuk yang marahnya berhenti jika yang dimarahi tudnduk dan diam, atau yang makin menjadi jadi. Gunakan konfrontasi konstruktif

Jangan anggap bos Anda tak akan mau mendengarkan penjelasan Anda. Tak hannya itu. Mereka bahkan juga mau mengubah sikap mereka. Sebagian orang sering tidak sadar, bahwa tindakan - tindakannya membuat orang lain sedih atau kecewa. Dekati bos Anda dan katakan apa yang Anda rasakan dengan kemarahannya. Mungkin Anda bisa berkata, " Saya mereasa malu ketika dikritik didalam rapat. Kalau ada kesalahan, apakah boleh kalau saya dipanggil dan kita mendiskusikan masalah secara pribadi?" jika bos Anda menghargai Anda, mereka pasti akan menjaga sikap mereka di masa mendatang.
4. Menghadapi pimpinan lain.

Jika sikap bos Anda keterlalauan dan tak bisa ditolerir, Anda mungkin harus menemui pimpinan lain untuk minta tolong. Mungkin ke bagian sumber daya manusia atau manager senior. Pertama-tama, selidiki dulu dengan bertanya pada rekan sekerja, apakah mereka pernah punya masalah dengan bos. Jika mereka mendukung dan mengizinkan namanya disebut saat Anda mendekati manajemen, Anda akan bisa menggambar pola perilaku, ketimbang hanya membuat tuduhan sembarang. Mulai dengan bertanya pada orang senior ini, lalu lanjutkan, betapa perlakuan negatif bos Anda telah mempengaruhi kinerja kerja Anda. Tegaskan bahwa tujuan Anda membicarkan hal ini adalah u ntuk memperbaiki situasi, bukan untuk menghukum bos Anda. Tagaskan bahwa tujuan Anda membicarakan hal ini adalah untuk memperbaiki situasi, bukan untuk menghukum bos Anda.
5. Jika gagal

Terkadang, tak ada diplomasi yang bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak. Jelajahi pilihan pilihan lainya seperti pindah antar divisi. Jika tak bisa juga, jangan takut untuk menerima, bahwa Anda sudah berusaha dan kini saatnya keluar, daripada membahayakan kesehatan mental Anda.
Usahakan untuk keluar secara baik-baik.




Related Article:

1 comments:

nyoman said...

haha iya tuh jalan terakhir ya keluar :P

Post a Comment

 
© Copyright by TIPS DUIT  |  Template by Blogspot tutorial